Jumat, 04 November 2011

Bantu Istri Buat Tugas Resume "Kampus Stiesia"


Nama               :  Novita Eka Sari
NPM                 :  07.1.01.05117
Mata Kuliah      :  Manajemen Keuangan Internasional (MKI)
Tugas               :  Merangkum BAB 2 (Arus Dana Internasional)

I.        NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran (Balance Of Payments) adalah ukuran dari semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu atau bias dikatakan Laporan arus pembayaran (masuk dan keluar) untuk suatu Negara.

Pencatatan Transaksi dilakukan dengan Pembukuan Berpasangan (Double Entry Bookkeeping) yaitu tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.

Jadi , total kredit dan debit dari neraca pembayaran sebuah Negara akan sama secara agregat, namun bagi komponen-komponen dari neraca pembayaran mungkin terdapat surpulus dan deficit.

Neraca Pembayaran dapat dipecahkan ke dalam berbagai komponen. Komponen yang paling penting adalah :


A.      Neraca berjalan.(current account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu Negara yang paling luas.

Komponen utamanya adalah Neraca Perdagangan (balance of trade) yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika Impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah deficit neraca perdagangan . Sebaliknya jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.

Neraca Barang dan Jasa (balance of goods and sevice) adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga neto kepada investor-investor luar negeri dan penerimaan deviden dari investasi, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain.

Transfer Unilateral adalah pencatatan bagi bantuan-bantuan dan pemberian-pemberian antar pemerintah dan antar pihak swasta.


B.      Neraca Modal (capital account) mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang suatu Negara.


II.                  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA BERJALAN
Karena saldo neraca berjalan sebuah Negara dapat secara signifikan mempengaruhi perekonomiannya, adalah penting untuk mengidentifikasi dan memonitor factor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan. Factor-faktor yang paling berpengaruh adalah :
1.       Inflasi
2.       Pendapatan Nasional
3.       Restriksi Pemerintah
4.       Nilai Tukar (kurs) valuta

a.       Dampak Inflasi
Jika laju inflasi sebuah Negara meningkat relative terhadap inflasi Negara-negara mitra dagangnya , neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah). Konsumen dan kerjasama / persekutuan dalam Negara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar negeri (karena tingginya inflasi local), sementara ekspor ke negara-negara lain akan menurun.

b.      Dampak Pendapatan Nasional
Jika tingkat pendapatan nasional disebuah Negara meningkat dengan presentase relative lebih tinggi dari Negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun cateris paribus. Jika pendapatan riil (yaitu, pendapatan yang telah disesuaikan dengan inflasi) meningkat, konsumsi barang juga meningkat. Sebagian peningkatan konsumsi akan diwujudkan dalam pembelian produk-produk impor.

c.       Dampak Restriksi Pemerintah
Jika pemerintah sebuah Negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (yang sering disebut dengan tariff) , harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat, besarnya tarif yang dikenakan oleh pemerintah lain. Namun, sejumlah industry relative sangat dilindungi daripada industry-industri lain. Produk-produk  pakaian dan pertanian Amerika secara historis menerima lebih banyak proteksi dari pesaing-pesaing asing.peningkatan dan atau perluasan tarif di AS akan meningkatkan saldo neraca berjalan AS, kecuali kalau Negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan balasan.

Selain tariff , sebuah pemerintah dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota (quota) atau jumlah maksimum yang bias diimpor. Kuota telah diterapkan ke berbagai macam barang yang diimpor oleh AS dan Negara-negara lain.

Restriksi perdagangan mungkin bias menyelamatkan lapangan kerja, tetapi juga ada biayanya. Restriksi perdagangan cenderung hanya menguntungkan sejumlah industry dan merugikan industry-industri yang lain , karena Negara-negara lain mengambil tindakan balasan dengan mengenakan restriksi mereka sendiri. Dalam hal ini impor oleh kedua Negara bias berkurang sehingga tingkat neraca berjalan tidak jauh berbeda dengan level sebelum adanya restriksi tambahan.

Gerakan umum jangka panjang ke arah perdagangan bebas terus diganggu oleh kontroversi menyangkut dumping (penjualan produk di bawah harga wajar) . Dumping seringkali dirasa sebagai hasil dari subsidi pemerintah kepada para eksportir.

d.      Dampak Nilai Tukar
Valuta tiap Negara dinilai dari perspetif valuta lain memakai konsep nilai tukar (kurs) , agar valuta-valuta dapat saling dipertukarkan demi mempermudah transaksi-transaksi internasional . nilai dari sebagian valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena pengaruh pasar dan pemerintah.

Jika nilai valuta sebuah Negara mulai naik relative terhadap valuta-valuta Negara lain, cateris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor oleh Negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi Negara-negara pengimpor. Konsekuensinya permintaan akan produk-produk tersebut akan menurun.

Valuta local yang kuat akan memperburuk saldo neraca berjalan jika produk-produk yang diperdagangkan bersifat elastis harga yaitu sensitive terhadap perubahan-perubahan harga.

Jika dolar yang kuat akan menurunkan saldo neraca perdagangan AS maka sebaliknya dolar yang lemah akan memperbaiki neraca perdagangan . melemahnya dolar akan menurunkan harga yang dibayar importer-importir luar negeri atas produk-produk AS, sehingga meningkatnya permintaan luar negeri atas produk-produk AS.


III.                MEMPERBAIKI DEFISIT NERACA PERDAGANGAN

Setiap kebijakan yang akan meningkatkan permintaan luar negeri atas produk-produk domestic akan memperbaiki posisi neraca perdagangan. Permintaan luar negeri bias meningkat jika harga ekspor menjadi lebih menarik. Hal ini bias terjadi jika inflasi dalam negeri relative rendah atau jika nilai valutanya mengalami depresiasi, sehingga membuat harga impor menjadi lebih rendah dari perspektif Negara-negara lain.



Kurs mengambang (floating exchange rate) dimungkinkan bias mengoreksi ketidakseimbangan  perdangan internasional dengan cara sebagai berikut.

-          Defisit neraca perdagangan menyiratkan bahwa Negara yang dimaksud menghabiskan lebih banyak dana untuk membeli produk luar dibandingkan  dana yang diterima dari ekspornya ke luar negeri.
-          Karena Negara tersebut menjual valutanya (untuk membeli produk luar negeri) dalam jumlah lebih bersar daripada permintaan luar negeri terhadap valuta tersebut , nilai valuta tersebut akan menurun.
-          Penurunan ini akan mendorong lebih banyak permintaan atas produk-produk Negara tersebut dimasa depan.

Mengapa Valuta yang lemah tidak selalu merupakan solusi yang sempurna ?
1.       Kemungkinan munculnya kebijakan harga baru dari pesaing-pesaing asing sebagai reaksi terhadap pergerakan nilai tukar.
2.       Valuta dari sejumlah Negara lain juga melemah pada saat yang sama, yang membuat perusahaan-perusahaan local mereka tetap memiliki keunggulan kompetitif yang sama dengan perusahaan-perusahaan AS.
3.       Transaksi-transaksi perdagangan internasional merupakan hasil negosiasi sebelumnya dan tidak bias diubah dengan cepat.Jarak waktu antara perubahan nilai dolar dengan perubahan impor AS, untuk alas an yang sama. Importer-importir AS tidak akan segera berpindah membeli produk-produk dalam negeri pada saat dolar melemah, importer tersebut mungkin telah membentuk hubungan jangka panjang dengan mitra dagangnya di luar negeri.
4.       Adanya hubungan yang unik antara importer dan eksportir yang berada di bawah kepemilikan yang sama.


IV.                FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NERACA MODAL

1.       Kebijakan masing-masing pemerintah yang memiliki wewenang atas arus modal yang keluar masuk negaranya.
2.       Perangkat-perangkat pengontrol arus modal yang diciptakan oleh pemerintah.
3.       Perkiraan pergerakan nilai tukar oleh para investor yang kemudian tercermin dalam harga sekuritas.




V.                  BADAN-BADAN YANG MENDORONG PERTUMBUHAN BISNIS INTERNASIONAL

1.       International Monetary Fund (IMF)
Badan yang didirikan pada tahun 1944 untuk mendorong dan memafsilitasi perdagangan dan pembiayaan internasional.

2.       Compensatory Financing  Facility (CFF)
Fasilitas yang ditunjuk untuk mengurangi dampak dari ketidakstabilan ekspor atas perekonomian Negara.


3.       Special Drawing Rights (SDRs)
Cadangan yang dibentuk IMF digunakan untuk transasksi-transaksi antar pemerintah dan berfungsi sebagai suatu unit perhitungan yang digunakan untuk mendenominasi sejumlah barang dan jasa internasional serta sejumlah deposito dan kredit internasional.

4.       Inernasional Bank For Reconsruction and Development (IBRD)
Bank yang didirikan pada tahun 1944 untuk membantu pembangunan ekonomi dengan menyediakan pinjaman kepada Negara-negara yang membutuhkan.

5.       Structural Adjusment Loan (SAL)
Fasilitas yang dibentuk bank dunia dengan tujuan untuk membantu pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu Negara melalui proyek – proyek pembiayaaan.

6.       Multilateral Investment Guarantee Agency ( MIGA )
Badan yang didirikan oleh bank dunia , menawarkan berbagai bentuk asuransi resiko politik kepada korporasi.

7.       Internasional Financial Corporation (IFC)
Perusahaan yang didirikan untuk mendorong pertumbuhan korporasi-korporasi swasta di berbagi Negara.

8.       Internasional Development Association (IDA)
Asosiasi yang dibentuk untuk merangsang pembangunan , khususnya untuk Negara-negara berkembang.

9.       Bank For International Settlements  (BIS)
Institusi yang memfasilitasi kerjasama antar negera yang terlibat dalam transaksi-transaksi internasional dan menyediakan bantuan kepada Negara-negara yang sedang mengalami masalah-masalah pembayaran internasional.


10.   Badan Pembangunan Regional
Pada tahun 1990 European Bank For Reconstruction and Development dibentuk untuk membantu Negara-negara Eropa Timur menyesuaikan diri dari komunisme ke kapitalisme.



Tidak ada komentar: